
Perayaan Tahun Baru Hijriyah (1446 H) atau yang lebih dikenal sebagai "suro" merupakan tradisi positif yang sudah ada dan berlangsung turun temurun di masyarakat desa. Perayaan "suro" merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat desa atas segala nikmat dan karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan diwujudkan dalam kegiatan tasyakuran.
RW 03 Dusun 2 Desa Muntang Kecamatan Kemangkon secara rutin sudah melaksanakan tradisi tasyakuran tersebut, sehingga pada tahun 2024 tepatnya pada tanggal 12 Juli 2024 bertempat di rumah Bpk. Triyo, S.Pd masyarakat RW 03 Dusun 2 Desa Muntang mempersiapkan segala sesuatu terkait keperluan pelaksanaan kegiatan tasyakuran sejak pagi hari sehingga kegiatan tasyakuran yang diawali dengan sambutan-sambutan, doa dan pemotongan tumpeng dapat dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB.
Masyarakat sekitar terlihat sangat antusias menghadiri acara tersebut, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya elemen masyarakat yang hadir dalam acara tersebut mulai dari anak-anak, remaja, pemuda dan orangtua. yang menjadi keunikan dalam setiap acara perayaaan "suro" adalah masyarakat yang hadir dalam acara tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah orangtua yang terdiri dari ibu rumah tangga duduk berjajar dengan membawa masing-masing "nasi berkat" yang secara umum dapat disebut sebagai "panitia". Selanjutnya kelompok kedua yang sebagian besar terdiri dari anak-anak, bapak-bapak dan remaja datang untuk duduk berjajar dihadapan "nasi berkat". Setelah proses sambutan dan doa selesai maka kelompok kedua tersebut akan mendapatkan "nasi berkat" yang ada dihadapannya. "Nasi berkat" tersebut dapat disantap langsung ataupun dibawa pulang kerumah masing-masing. Dampak positif dari kegiatan tersebut adalah memelihara nilai-nilai kearifan masyarakat desa yang kental dengan kebersamaaan.

